Jepara | BAPERS. ID – Peringatan Hari Tani Nasional 2025 menjadi momentum refleksi bagi Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Jepara. Ketua koperasi SPI Jawa Tengah, Yuda, menegaskan bahwa hingga hari ini kehidupan petani masih jauh dari kata sejahtera.
“Petani adalah tulang punggung bangsa. Dari keringat mereka, pangan untuk negeri ini terjaga. Namun, kenyataannya mereka masih menanggung beban berat,” ujar Yuda dalam pernyataan refleksinya, Selasa (24/9/2025).
Menurut Yuda, ada empat persoalan utama yang masih membelit petani di Jepara dan Indonesia pada umumnya:
Baca Juga:
Polresta Bogor Kota Gulung 23 Pengedar Narkoba dalam Operasi Antik Lodaya 2025
Polwan di Bogor Kembalikan Anak yang Hilang kepada Orang Tuanya
1. Pupuk mahal dan langka sehingga menyulitkan petani untuk berproduksi.
2. Harga panen yang jatuh, tidak sebanding dengan jerih payah petani.
3. Lahan pertanian yang makin sempit, sulit diakses dan rawan alih fungsi.
4. Kesejahteraan petani yang belum menjadi prioritas utama dalam kebijakan.
Baca Juga:
Yuda menekankan, Hari Tani Nasional bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan pengingat bahwa tanpa petani, negeri ini akan lapar. “Sudah saatnya pemerintah benar-benar berpihak pada petani, bukan hanya memberi ucapan selamat setiap 24 September,” tegasnya.
Dalam refleksi tersebut, SPI Jepara juga menyampaikan beberapa tuntutan, yakni:
Pupuk terjangkau dan mudah didapat.
Harga hasil panen yang adil.
Baca Juga:
Puncak HUT NasDem ke-14, DPD Partai NasDem Kabupaten Jepara Gelar Santunan YATAMA dan Sholawatan
SURVEI LITBANG KOMPAS: 76,2 PERSEN PUBLIK NYATAKAN KEPERCAYAAN TINGGI TERHADAP POLRI
Pasar Jambu Dua Raih Predikat SNI, Bukti Komitmen Kota Bogor Wujudkan Pasar Rakyat Modern
Perlindungan serta distribusi lahan yang merata.
Peningkatan kesejahteraan petani secara nyata.
“Sejahtera petaninya, berdaulat pangannya, majulah Indonesia. Itulah semangat kami di Hari Tani Nasional ini,” pungkas Yuda.
Red







