KPK Beberkan, Upaya Hasto Bantu Harun Masiku Lolos ke Senayan  

- Pewarta

Sabtu, 15 Maret 2025 - 07:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta ,BAPERS.ID –  Jaksa umum pemanggilan (JPU) mengungkap alasan buronan Harun Masiku dipilih sebagai pengganti untuk mendapatkan suara caleg Nazaruddin Kiemas yang meninggal. Penunjukan Harun merupakan keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Terdakwa (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto) menyampaikan bahwa Harun Masiku harus dibantu untuk menjadi anggota DPR RI karena sudah menjadi keputusan partai, kata jaksa di Pengadilan Tipikor di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 14 Maret 2025.

Perintah Hasto itu dicetuskan saat memanggil Advokat Donny Tri Istiqomah dan Kader PDIP Saeful Bahri di Rumah Aspirasi, Jakarta Pusat. Kedua orang itu diminta mengurus proses PAW Harun Masiku di KPU.

“Dan melaporkan setiap perkembangan, baik mengenai komitmen, penyerahan uang, dan segala hal terkait pengurusan Harun Masiku kepada penuntut,” ucap jaksa.
KPK juga menyebut Harun ditetapkan sebagai caleg terbaik berdasarkan rapat pleno DPP PDIP pada Juli 2019. Sehingga, dia dinilai berhak mendapatkan pelimpahan suara dari Nazaruddin Kiemas.

“Kemudian akan memberitahukan keputusan partai tersebut kepada Harun Masiku di Kantor DPP PDIP,” ujar jaska.

Fakta sidang ini masuk dalam dakwaan perintangan suap proses PAW yang menjerat Hasto. Sekjen PDIP itu dipercaya membantu Harun menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Hasto memerintahkan orang kepercayaannya untuk membantu Harun menjadi anggota DPR. Dia bahkan membantu memberikan dana suap sebesar Rp400 juta.

Dalam dugaan ini, Hasto didakwa melanggar 5 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

(Arga Sumantri/Dedy Karim)

Penulis : Dedy

Editor : Rudy

Berita Terkait

Presiden Prabowo Buka Puasa Bareng Sri Mulyani , Dasco Pastikan Tak Ada Reshuffle
Presiden Prabowo Sindir ASN yang Ogah-ogahan Bekerja
DPC GMNI Bogor adakan audensi dengan Dinas DPMPTSP bahas tentang pengawasan peredaran minuman beralkohol
Direktorat Pencegahan Mabes Polri, FKDM, dan Pengurus Gereja Katedral Bogor Bagikan Takjil Gratis, Wujud Toleransi Antarumat Beragama
KETUA PWRI: Peran Pers, dalam Pemberantasan Korupsi saat ini Harus Lebih Masif, untuk Mencegah Perilaku Koruptif di Kalangan Pejabat.
Diduga Ada Provokator Perkeruh Masalah dalam Demo di Pabuaran
Viral! Kades Gunung Menyan Bawa Nasi Kotak, Sambil Bilang Jomet ,Jaro Ade Langsung Merespon Minta Camat Lakukan Pembinaan
Muktamar 1 Bina Muslim Global Di Gelar Di Bogor
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 07:45 WIB

KPK Beberkan, Upaya Hasto Bantu Harun Masiku Lolos ke Senayan  

Sabtu, 15 Maret 2025 - 07:38 WIB

Presiden Prabowo Buka Puasa Bareng Sri Mulyani , Dasco Pastikan Tak Ada Reshuffle

Sabtu, 15 Maret 2025 - 07:33 WIB

Presiden Prabowo Sindir ASN yang Ogah-ogahan Bekerja

Kamis, 13 Maret 2025 - 17:59 WIB

DPC GMNI Bogor adakan audensi dengan Dinas DPMPTSP bahas tentang pengawasan peredaran minuman beralkohol

Rabu, 12 Maret 2025 - 02:31 WIB

Direktorat Pencegahan Mabes Polri, FKDM, dan Pengurus Gereja Katedral Bogor Bagikan Takjil Gratis, Wujud Toleransi Antarumat Beragama

Berita Terbaru

NASIONAL

Presiden Prabowo Sindir ASN yang Ogah-ogahan Bekerja

Sabtu, 15 Mar 2025 - 07:33 WIB