Redaksi Berkisah
Kisah Sahabat Rasulullah SAW: Abdullah bin Jubair, Pemimpin yang Taat dalam Perang Uhud
Oleh: Rudi Irawan
Pembaca yang dirahmati Allah SWT,
Rubrik Redaksi kembali menyajikan kisah inspiratif dari para sahabat Rasulullah SAW—sosok-sosok mulia yang menjadi teladan dalam iman, keberanian, dan pengorbanan.
Salah satunya adalah Abdullah bin Jubair, seorang sahabat Anshar dari suku Aus di Madinah. Ia termasuk generasi awal yang memeluk Islam dan turut berbaiat kepada Rasulullah SAW dalam Baiat Aqabah. Sosoknya dikenal karena keteguhan hati, kepemimpinan yang kuat, dan ketaatan yang luar biasa kepada Rasulullah SAW.
Namanya tercatat dalam sejarah Islam melalui peristiwa besar Perang Uhud, sebuah peperangan yang menjadi ujian berat bagi kaum Muslimin. Dalam pertempuran tersebut, Rasulullah SAW menunjuk Abdullah bin Jubair untuk memimpin 50 pemanah dan menempatkan mereka di Bukit Rumat (Bukit Pemanah). Misi mereka krusial: menjaga sayap belakang pasukan Muslimin dari serangan musuh.
Sebelum perang dimulai, Rasulullah SAW memberikan perintah yang sangat jelas,
> “Jangan tinggalkan posisi kalian, meskipun kalian melihat kami menang atau kalah. Tetaplah di tempat kalian sampai aku perintahkan!”
Namun, setelah pasukan Muslimin tampak meraih kemenangan dan pasukan Quraisy mulai mundur, sebagian besar pemanah tergoda oleh harta rampasan perang. Mereka pun turun dari bukit, meski Abdullah bin Jubair dengan tegas melarang.
Rasulullah memerintahkan kita tetap di sini! Jangan turun!” seru Abdullah bin Jubair.
Namun, hanya segelintir yang tetap bersamanya. Mayoritas pasukan meninggalkan pos strategis tersebut.
Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Khalid bin Walid, yang saat itu masih berada di pihak Quraisy. Ia memimpin pasukan berkuda menyerang dari arah belakang, mengejutkan barisan Muslimin yang tidak siap. Pertahanan pun runtuh.
Abdullah bin Jubair dan para pemanah yang tersisa bertempur sekuat tenaga, menjaga amanah Rasulullah hingga titik darah penghabisan. Mereka semua gugur sebagai syuhada, termasuk sang pemimpin yang taat itu.
Abdullah bin Jubair wafat dalam keadaan mulia—teguh menjaga amanah, meskipun ditinggalkan dan menghadapi maut. Kisahnya mengajarkan bahwa ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah bentuk kemenangan sejati, jauh melampaui kemenangan fisik di medan perang.
Baca Juga:
KAPOLRES METRO DEPOK KUNJUNGI KODIM 0508/DEPOK RAYAKAN HUT TNI KE-80
Top 10 Dosen Universitas Pertamina dengan H-Index Scopus Tertinggi
Pelajaran dari Kisah Abdullah bin Jubair:
1. Taat pada perintah Rasulullah SAW adalah kunci keselamatan.
2. Amanah adalah sesuatu yang harus dijaga, meskipun dalam kondisi sulit.
3. Kesyahidan dalam membela Islam adalah kemuliaan besar di sisi Allah SWT.
Semoga kita bisa mengambil ibrah dari kisah perjuangan Abdullah bin Jubair dan menjadikannya teladan dalam menjalani kehidupan, khususnya dalam menjaga amanah dan menegakkan ketaatan.
Salam hormat,
Tim Redaksi