Jepara |BAPERS.ID Penyaluran bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Jepara kembali menuai sorotan publik. Sejumlah warga menilai distribusi bantuan dari pemerintah tersebut belum tepat sasaran, setelah muncul keluhan di media sosial tentang penerima bansos yang dinilai tergolong mampu secara ekonomi.
Unggahan warga yang menampilkan rumah berukuran besar dan kendaraan mewah milik penerima bansos memicu perdebatan. Banyak yang mempertanyakan mekanisme pendataan penerima manfaat serta akurasi verifikasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Bagaimana bisa rumahnya besar dan punya motor PCX masih dapat bantuan? Sementara yang jelas-jelas susah malah tidak terdata,” tulis salah satu pengguna media sosial yang mendapat banyak tanggapan warga lainnya.
Baca Juga:
Polresta Bogor Kota Gulung 23 Pengedar Narkoba dalam Operasi Antik Lodaya 2025
Polwan di Bogor Kembalikan Anak yang Hilang kepada Orang Tuanya
Kritik publik juga mengarah pada kinerja pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan aparat di tingkat desa yang dinilai belum optimal memastikan bansos tersalurkan tepat sasaran.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Jepara menyatakan telah melakukan verifikasi dan pemutakhiran data penerima bansos dengan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta kepala desa. Langkah tersebut disebut sebagai bagian dari upaya meningkatkan transparansi dan akurasi data penerima.
Namun, sebagian warga menilai hasilnya masih belum maksimal. Mereka berharap Bupati Jepara, Witiarso Utomo, dapat memperkuat pengawasan dan memperbaiki sistem pendataan agar bantuan benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pemkab Jepara menegaskan komitmennya untuk terus mengevaluasi penyaluran bansos agar program tersebut berjalan adil dan efektif. Meski demikian, dinamika di lapangan menunjukkan bahwa pekerjaan rumah pemerintah daerah dalam memastikan ketepatan sasaran bansos masih belum sepenuhnya tuntas.
Baca Juga:
Yuda
Penulis : Yuda







